Rabu, 25 Maret 2009

PD Diuntungkan


Pelaksanaan program BLT boleh jadi akan membuat Partai Demokrat mendapat tambahan dukungan suara pada Pemilu 2009. Tapi ini merupakan kesalahan dari pihak PDIP, karena Megawati Sukarnoputri ketika menjadi Presiden RI tidak membuat program kerja yang membantu rakyat miskin.

Demikian komentar Ketua DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng menanggapi pernyataan dari Ketua Umum DPP PDIP ingin mengawasi pelaksaan program BLT, Rabu (25/3/2009), di Istana Negara, Jakarta.

“Kalau sekarang ini teman-teman PDIP boleh dikata...ya salah sendiri. Mengapa waktu Ibu Mega jadi presiden tidak membuat program-program pro-rakyat seperti ini? Padahal kan ini yang sebenarnya ditunggu-tunggu rakyat,” kata dia.

Pemerintah menjalankan program BLT sejak 2 tahun lalu adalah untuk meringankan beban ekonomi rakyat miskin, bukan terkait dengan kampanye Pemilu 2009. Tapi boleh jadi pada hari-H Pemilu 2009 rakyat memberikan suaranya pada partai yang mendukung program BLT dan bukan pada yang menghalanginya.

Bahwa BLT yang semula diluncurkan sebagai bagian jaring pengaman sosial akibat kenaikan harga BBM pada 2007 masih dilanjutkan ketika harga BBM kembali turun pada 2009, karena peruntukannya yang berbeda. Kini BLT merupakan bantuan bagi rakyat miskin mengatasi dampak krisis ekonomi global.

“Kalau sekarang orang memilih PD ya karena PD dan SBY yang mendukung terus program-program pro-rakyat. Kalau rakyat tidak mendukung partai-partai yang menentang program pro-rakyat, ya salah sendiri kenapa tidak mendukung,” sambung doktor Ilmu Politik ini.

Lebih lanjut dia menilai pernyataan Megawati bahwa PDIP hendak mengawasi pelaksanaan program BLT sebagai sebuah perubahan sikap yang positif. Dua tahun lalu saat pertama kali BLT pemerintah luncurkan, elite PDIP sempat mengomentarinya sebagai program menghina rakyat miskin.

“Mungkin mereka sadari telah melakukan blunder dengan menghina orang kecil yang mestinya menjadi konstituen PDIP. Bagi kami tidak apa-apa kalau memang menentang BLT, silakan jelaskan itu pada orang miskin,” pungkasnya.

Tidak ada komentar: