Kamis, 23 April 2009

7 Tahun Media Sumbar


TUJUH TAHUN MEDIA SUMBAR
Alhamdulillah 2 September 2008,
genap tujuh tahun usia koran ini. Usia yang tidak bisa dikatakan pendek atau panjang. Enam tahun, rentang waktu yang cukup melelahkan menapaki jalan berliku. Enam tahun dengan
segala dinamika dan ekspresinya. Kenapa bisa bertahan selama itu? Kuncinya adalah :
rasa memiliki yang kuat. Rasa kebersamaan yang cukup bernas. Buah dari itikad, tekad, komitmen dan kemauan bersama. Alhamdulillah, hasilnya bisa dirasakan.
Apalagi, koran ini, tercatat sebagai salah satu (satu dari 13) media cetak terbitan Sumatera Barat di Dewan Pers RI.

Bisa mencapai usia enam tahun, hakikatnya didorong oleh tanggapan dan pernyataan berbagai pihak tatkala koran ini baru terbit. Intinya adalah, MEDIA SUMBAR dinilai tidak bisa ber-tahan lebih tiga bulan, atau kalau agak panjang usianya, paling lama setahun. Ungkapan dan perkiraan itu, dilontarkan beberapa tokoh pers, pejabat dan pembaca. Ungkapan senada juga datang dari pihak kios atau loper. Sebab,tidak sedikit mingguan layu sebelum berkembang, apalagi aktifitas pasar sedang lesu.
Tetapi, pemilik optimisme yakin, koran ini akan berusia panjang. Buktinya dengan dirayakan ulangtahun pertama. Kemudian memasuki tahun kedua dengan aman dan sejahtera. Usia ke tiga, koran ini kian semarak. Begitu seterusnya. Tiap tahun melaksanakan basuo basamo. Dan Selasa besok,koran ini akan berusia enam tahun dan Rabu 3 September 2008, memasuki hari pertama tahun ke tujuh!
Secara jujur harus diakui, membangun koran ini selama enam tahun tidaklah mudah. Berat memang, Tetapi itu pembuktian dari komitmen yang bernas menyelamatkanwaktu ke waktu sampai hari ini. Komitmen itu kian dipatri kuat,dan akan tetap diupayakan secara maksimaltiap tahun dilaksanakan peringatan. Ini dipahatkan tatkala adanya Deklarasi Fort de Kock. Bahwa : koran ini akan tetap berada pada itikad dan tekad semula.
Dalam perjalanan,dalam merealisasikan kiprah dan esksistensi,koran ini mampu mencatat prestasi membanggakan. Menembus pasar sampai ke pelosok Sumatera Barat. Bahkan juga ke Medan, Riau dan Jambi. Termasuk beberapa kali beredar di Kedah (Malaysia),Hongkong dan Perth, Australia.
Kepercayaan pembaca---baik masyarakat, swasta atau lem-baga pemerintah---tempo hari juga bertambah kuat, yang ber-dampak positif pada iklan dan pariwara atau suplemen. Bahkan, tahun-tahun lalu, secara kuantitas dua darah segar itu di MEDIA SUMBAR jauh lebih banyak dibanding mingguan lain.
Kepercayaan itu juga diberikan Gamawan Fauzi dan Marlis Rahman, dengan memakai koran ini untuk sosialisasi visi-misi dalam kampanye Pilkada (80 persen isi bulettin Gamma Centre dari kliping MEDIA SUMBAR).
Keberadaan koran ini bukan saja dalam hal memproduksi, tetapi juga berinteraksi positif dengan konunitas pers dan masyarakat luas. Misalnya menggelar berbagai pelatihan, baik untuk pelajar (SLTP dan SLTA ) mau pun untuk insan pers. Bisa dibanggakan, koran ini pertama kali ( 2005) melaksanakan pelatihan pers yang diikuti wartawan media cetak lain, media elektronika dan Humas Pemko-Pemkab se Sumbar.
Meski tenaga redaksi sangat terbatas, namun kiprahnya cukup membanggakan.Hasil pengkaderan (pengisian) di jajaran redaksi, menyebabkan tenaga redaksi juga menjadi tenaga khusus di Bengkulu. Efri dan Saptarius menjadi Redpel dan Korlip di Media Bengkulu. Juga sebagai tenaga teknis keredaksian dan menyiapkannya jadi Harian Bengkulen Post ( Kini, Saptarius menetap di Bengkulu ).
Efri yang didrop untuk membantu tugas keredaksian Harian Pedoman Baru, juga sedang bersiap-siap ke Dumai (Riau). Mungkin juga menuju Bangka Belitung,karena koran di provinsi itu meminta ke redaksi koran ini mendropnya. Sebelumnya, Efri diperbantukan membangun koran Gema terbitan Pasaman, Sumbar.
Sedangkan Ahmadi Bakri Bakar,SH diterbangkan ke Ming-guan Sorot, Pekanbaru Riau dan kemudian dikirim ke Babel dan mengembangkan karir di LKBN Antara.Itu sepatutnya di-banggakan.Sama bangganya tatkala Ir.Anna Susanti yang meng-ambil S-2 di Perth,Australia, tampil dalam seminar tentang Indonesia di negara Kangguru itu.
Dan yang lebih selayaknya dibanggakan adalah komitmen dan konsitensi koran ini menulis nama asli daerah (Termasuk menuliskan satu kesatuan ) di tubuh berita, tulisan atas teks foto. MEDIA SUMBAR bisa mengklaim diri dan menepuk dada sebagai pelopor. Kini, nyaris media cetak (Termasuk harian) terbitan Padang sudah melakukan pula. Juga minnguan,tabloid dan TV swasta.
Meski tantangan dan problematika silih berganti, koran ini kemudian dihadang berbagai tantangan berat. Bukan saja kian tingginya biaya produksi, tetapi juga disebabkan belum adanya dana abadi. Akibatnya, setahuj terakhir terbit sarupo ayam gadih batalua.Sering kali terbit tidak tepat jadual.Tetapi, tetap bisa berproduksi dan menjumpai masyarakat pembaca.
Meski belakangan agak kurang dibandingkan tahun sebe-lumnya ( Dalam soal produksi ), namun satu hal yang dibang-gakan dan alhamudillah adalah, MEDIA SUMBAR belum pernah mendapat prediket merah dan negatif. Insya Allah, masa akan datang hal ini tetap bisa dipertahankan.
Sejua itu merupakan buah dari kesepakatan pengasuh dan kru untuk menunjung tinggi nilai-nilai etika, moral dan harga diri. Prinsip yang ditanamkan Pemimpin Umum Fadril Aziz Isnaini (INFAI) kepada semua kru (redaksi dan keusahaan) adalah : jangan menciderai hati nurani, harga diri dan jangan mengkhianati profesi dengan melakukan perbuatan tercela.
Satu lagi yang ditekankan adalah : sangat diharamkan me-86-kan kasus dan haram hukumnya menjual diri ( Apa karena hal ini menyebabkan koran ini tetap miskin ? )
Menjunjung tinggi etika itu, menyebabkan lahir prinsip ( bi-sa juga disebut akibat) Biar koran ini kecil, tapi jangan ber-pikiran kerdil. Biarlah miskin, tetapi mutlak punya harga diri. ( Soal miskin tapi punya harga diri, memang menumbilkan pro kontra. Sebab, kemiskinan tidak mengangkat harga diri. Orang miskin identik dengan rendah diri.Tetapi, miskin dimaksud adalah tidak mendapatkan material secara atau dengan me-nyalahgunakan profesi )
Satu lagi sikap yang dipatrikan secara bernas adalah koran ini tak bisa diperalat untuk kepentingan golongan atau pihak tertentu untuk kepentingan yang destruktif. Siapa pun, termasuk gubernur, walikota/bupati dan pengusaha sekali pun tidak akan bisa memperalat MEDIA SUMBAR atau orang-orangnya.
Prinsip itu bisa diterima (dicerna) seluruh wartawan dan karyawan."Alhamdulillah kita masih punya harga diri meski koran kita kecil," kata INFAI St. Rajo Imbang. Apakah kelak hukum pasar yang mengdepankan aspek bisnis akan menga-lahkan idealisme?
Soal komitmen tentang perilaku ( isi koran dan orang per-orang), hakikatnya berlaku ketentuan seperti diatur dalam Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik, Aturan Perusahaana dan norma yang berlaku di tengah masyarakat. Bahkan, penatan pada KEJ, hukum, dan norma, adalah sesuatu yang mutlak.
Memasuki usia ke tujuh, sesungguhnya koran ini ingin ber-buat lebih. Meski dua tenaga inti sudah dieksport, namun dua tenaga baru memiliki potensi dan prospek bagus. Itulah Drs. Eryranto ( Seorang pengusaha muda )dan Guswandi ( Mantan Presiden BEM UPI ). Ada keinginan untuk lebih menguatkan jajaran manajemen dan redaksi ( Yang melamar untuk jadi wartawan, juga cukup banyak tetapi hanya satu dua yang diterima) masa datang.
Kini, di tangan Feri Maulana, SH, manajemen koran ini akan dibenahi dengan prinsip efisien, efektif dan berda-yaguna.Sebab, tahun ke tujuh merupakan kunci akan berkembang atau tidaknya koran ini. Secara bertahap berupaya bangkit kembali. Kedalam melakukan pembenahan dan pengakuratan data, agar ketransparanannya bisa membawa pencerahan kedepan,terutama untuk mengem-bangkan pemasaran.
Kedepan,juga berupaya membangun kembali biro/perwakilan yang dulu kena kartu merah (Dinonaktifkan) karena berbagai lain hal. Potensinya cukup menjanjikan, seperti pengembangan pasar di Padangpanjang, Tanahdata dan Dharmasraya. Sedangkan Kota Arang Sawahlunto, Sijunjung dan Pariaman/ serta Padangpariamanan, juga ditumbuhkembangkan sesuai permintaan masyarakat pembaca..
MEDIA SUMBAR sudah tujuh tahun berada di tengah masyarakat. Ada dan keberadaananya, tentu berkat dukungan berbagai pihak. Dan ini juga atas dukungan Padang Graindo Mediatama, kelompoknya Jawa Pos Group.Tetap dukung dan terimalah koran ini apa adanya. Tahun depan, Basuo Basamo mudah-mudahan bisa dilaksanakan!

Tidak ada komentar: